Monday 16 August 2010

Malaysia Kembali Berulah

Negara kita sekali lagi tercoreng, oleh negara tetangga kita, hari kemerdekaan yang ke 65 ini, kita di hadiahi oleh negara Malaysia dengan ditangkapnya tiga petugas kapal Patroli Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).





Sudahlah beberapa waktu lalu mereka juga mengklaim, beberapa kebudayaan daerah kita sebagai budaya aslinya mereka, belum pulau legian juga yang sudah jatuh ketangan mereka, perbatasaan tanda batas(patok) di perbatasan wilayah kalimantan mereka mulai berani mengeser-geser. Sebenernya maunya apa ya? apa mau ngajak perang kita?. Ulah mereka itu sudah tidak bisa ditolerir kurang ajar sekali.
Disini harusnya pemerintah kita bisa lebih tegas, jangan kelembak-kelembek kayak bebek, jadi apa gunanya dipilih oleh rakyat, tapi tidka bisa berbuat untuk rakyat, maunya pasilitas wah, gajih ma tunjangan gede-gede, semua nya lux, tapi mana kepemihakan buat rakyatnya.

Diplomasi saja selalu kalah sama malaysia, sekarang dengan kejadian begini apa ya mau diplomasi lagi?? sebenarnya Malay itu ngajak kita perang.
Harusnya pemerintah kita sudah tidak usah ada kerjasama lagi dengan mereka, tarik semua kedutaan di Negara Malaysia, pulangkan rakyat kita yang kerja disana.
Malay itu sinis bila memandang rakyat kita, padahal mereka orang muslim, tapi moral dan sifatnya kayak binatang. Lihat saja, berapa banyaknya rakyat Indonesia di negeri tersebut yang mendapat siksaan, tapi tidak adanya sikap tegas pemerintah membela rakyatnya.

Sebagai rakyat Indonesia, kita semua bukan hanya melihat jeleknya saja, tapi emmang pada dasarnya demikian, kurangnya kepekaan pemerintah yang sekarang dan sebelumnya dari dekade 2 sesudahnya.sampai sekarang.
Entah apa yang tebesit di otak-otak para pemimpin bangsa kita sekarang tentang kedaulatan dan kesejahteraan rakyatnya.
Mereka hanya ribut ingin jadi pemimpin tapi tidak tau apa yang mau dipimpin dan apa kinerja dari pada seorang pemimpin.
Kecewa sekali kita sebagai anak bangsa memilih kalian. yang tidak peka terhadap kehidupan rakyatnya sendiri, dan kedaulatan bangsa. Peka hanya pada perut pribadi saja.

No comments:

Post a Comment